REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir berencana membangun Terusan Suez baru disamping terusan bersejarah yang berusia hampir 145 tahun itu, dalam sebuah proyek miliaran dolar bertujuan untuk meningkatkan perdagangan di sepanjang rute pengapalan tersibuk antara Eropa dan Asia tersebut.
"Proyek raksasa ini akan menciptakan Terusan Suez baru paralel dengan terusan yang sudah ada saat ini sepanjang 72 km," kata Mohab Mamish, kepala otoritas Terusan Suez dalam konferensi di Ismailia, kota pelabuhan di Terusan tersebut. Komentarnya itu disiarkan dalam sebuah stasiun televisi pemerintah.
Terusan Suez saat ini memberikan pemasukan sekitar 5 miliar per tahun, dan menjadi sumber keuangan vital bagi Mesir yang telah mengalami penurunan jumlah wisatawan dan investasi asing sejak peristiwa pemberontakan pada 2011.
Untuk menarik lebih banyak kapal dan memberikan lebih banyak pemasukan, negara tersebut berencana membangun 76 ribu km persegi lahan di sekitar terusan selama bertahun-tahun.
Mamish berbicara dalam sebuah konferensi dimana Presiden Abdel Fattah al-Sisi diperkirakan akan mengumumkan konsorsium yang memenangi proyek itu, termasuk pembangunan sebuah penghubung logistik dan industri internasional di kawasan Terusan Suez.
Mamish mengatakan proyek itu akan melibatkan pengerjaan "penggalian kering" sepanjang 35 km dan "perluasan serta pendalaman" sepanjang 37 km, yang mengindikasikan bahwa Terusan Suez sekarang yang memiliki panjang 163 km bisa diperlebar sebagai bagian dari proyek itu.