REPUBLIKA.CO.ID, RAMALAH -- Palestina setidaknya akan menanggung kerugian sebesar 46 miliar dolar AS akibat pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama satu bulan.
Wakil Menteri Ekonomi Taysir Amro, Selasa (5/8), mengatakan bahwa jumlah itu hanya meliputi dampak langsung terhadap perekonomian Jalur Gaza. Amro memperingatkan jumlah itu bisa membengkak setelah dampak tambahan yang diderita oleh 1,8 juta warga juga diperhitungkan.
Sebuah penilaian yang lebih tepat, ungkap Amro, akan dilakukan kembali setelah secara permanen situasi tenang terwujud di kawasan padat penduduk tersebut, tempat lebih dari 1.850 orang tewas dan hampir setengah juta orang mengungsi. Amro mengatakan donor internasional diperkirakan akan bertemu di Norwegia pada bulan September, tapi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Ratusan rumah hancur dan pekan lalu satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza telah diserang, yang mengakibatkan pemadaman total. Wilayah Palestina, yang berada di bawah blokade Israel dan Mesir, mengalami kekurangan air dan listrik kronis.Bahkan sebelum pertempuran terbaru itu, Gaza mengalami pemadaman listrik dari delapan sampai 12 jam sehari, yang mengganggu rumah sakit, sekolah, bisnis dan pusat pengolahan air.