REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM --Israel menyetujui pembangunan kembali Jalur Gaza dengan syarat kelompok pejuang Palestina melakukan pelucutan senjata. Hal ini diungkapkan oleh seorang diplomat sekaligus juru bicara Israel untuk media Arab, Ofir Gendelman, Selasa (5/8).
Gendelman juga mengatakan, Israel tertarik untuk melakukan gencatan senjata secara permanen. Namun, hal ini menurutnya tergantung dengan sikap Hamas selama gencatan 72 jam yang berlangsung saat ini.
Dilaporkan Maan News pada Rabu (6/8), serangan intensif Israel di Jalur Gaza selama satu bulan lamanya telah mengakibatkan kerusakan parah di wilayah tersebut. Lebih dari 10 ribu bangunan hancur, seperti rumah, gedung-gedung pemerintahan, masjid, universitas, dan sekolah.
Saat ini, delegasi-delegasi Palestina tengah melakukan perundingan untuk mencapai gencatan senjata permanen di Kairo. Israel dan Hamas menghentikan pertempuran di Gaza sejak Selasa pukul 08.00 pagi waktu setempat. Belum ada laporan mengenai penyerangan, baik yang dilakukan Israel maupun Hamas selama gencatan sedang berlangsung hingga saat ini.