REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Kepemilikan senjata api di Negara Bagian Queensland, Australia, mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Hingga bulan Juli 2014, tercatat 566.427 pucuk senjata api yang dimiliki oleh 170.124 pemegang izin.
Demikian data yang diperoleh ABC pekan ini, melalui Undang-Undang Kebebasan Informasi. Yang menarik, terdapat 49 pemegang izin, yang bukan polisi, tentara atau penjual senjata yang memiliki lebih dari 100 pucuk senjata api perorangan. Dibandingkan tahun lalu, angka kepemilikan senjata ini mengalami peningkatan 30 persen, dengan lebih dari 45 ribu izin diterbitkan tahun ini.
Menurut Ketua Asosiasi Olahraga Menembak Queensland, Geoff Jones, pihaknya menerima banyak sekali anggota baru belakangan ini."Mereka umumnya sadar bahwa ini adalah olahraga yang sah dan kami bukan kriminal," katanya, baru-baru ini.
"Kami sendiri semakin giat mempromosikan hal-hal positif dalam olahraga ini terutama mengenai keamanan olahraga menembak," kata Jones.
Selain itu, kursus menembak juga mengalami peningkatan peserta. Pihak penyelenggara saat ini hanya mampu menampung 30an peserta kursus perangkatan sehingga jatah pesertanya selalu penuh.
Sementara itu kelompok pendukung pengawasan senjata pasti ada yang keliru dalam sistem yang ada saat ini, sehingga memungkinkan adanya seorang individu yang memiliki lebih dari 100 pucuk senjata api.
Menurut Ketua Gun Control Australia, Samantha Lee, tidak ada alasan yang bisa membenarkan mengapa seseorang sampai memiliki begitu banyak pucuk senjata.
"Harus diingat bahwa senjata-senjata disimpan di rumah pemiliknya di kawasan perumahan. Ini berbahaya," katanya.