REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pengadilan Hong Kong telah memutuskan bahwa seorang taipan lokal dapat menuntut Google Inc dengan tuduhan pencemaran nama baik. Hal tersebut dikarenakan Google menyarankan kata 'triad' saat melakukan pencarian kata taipan. Triad merupakan kelompok kejahatan terorganisir yang terkenal di Hongkong.
Dilansir dari Reuters, pencarian dalam bahasa Inggris dan Cina untuk Albert Yeung Sau-shing, pendiri dan ketua konglomerat di Hong Kong Emperor Group, secara otomatis akan disarankan dengan kata yang berhubungan dengan kejahatan terorganisir menggunakan Google 'autocomplete'.
Pada hari Selasa, Pengadilan Tinggi Hong Kong menolak argumen Google yang mengatakan perusahaan mereka tidak bertanggung jawab atas saran autocomplete terkait dengan Yeung.
Google berpendapat bahwa autocomplete bekerja sesuai dengan algoritma otomatis dan perusahaan tidak bertanggung jawab atas saran yang dihasilkan.
"Seluruh Dasar dari internet akan dikompromikan jika mesin pencari yang diperlukan untuk mengaudit apa yang dapat dinilai oleh pengguna menggunakan alat pencarian mereka,"ujar pengacara Google, Gerard McCoy.
Kasus hukum di Hongkong bukan pertama kali yang dilami oleh perusahaan raksasa AS tersebut. Google memang sering terlibat dalam permasalahan hukum terkait kinerja mesin pencarinya.
Yeung menuntut ganti rugi dari Google atas pencemaran nama baik dan meminta Google menghapus saran pencarian tersebut yang memfitnah dirinya.