Rabu 06 Aug 2014 20:10 WIB

18 Warga Sudan Tewas Akibat Serangan Roket di Libya

Red: M Akbar
Kekerasan melanda Libya (ilustrasi)
Foto: Reuters/Esam Omran Al Fetori
Kekerasan melanda Libya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Sebanyak 18 warga Sudan dilaporkan tewas akibat serangan roket di ibu kota Libya. Namun demikian pemerintah Sudan  mengatakan situasi itu belum ada perintah pengungsian pada warganya.

Satu taklimat kabinet Selasa (5/8) waktu setempat mengatakan,"18 warga Sudan tewas dalam satu insiden jatuhnya sejumlah roket di daerah tempat tinggal mereka pinggiran Tripoli", kata kantor berita SUNA, Selasa malam, mengutip pernyataan juru bicara kabinet Omer Mohammed Salih.

SUNA tidak mengatakan kapan para korban itu tewas. Sejak pertengahan Juli, Libya dilanda konflik antara milisi-milisi yang berseteru di Tripoli, di mana pertempuran meletus lagi Senin, dan di kota Benghazi, Libya timur.

Aksi kekerasan di kota-kota itu menewaskan lebih dari 220 orang, mencederai sekitar 1.000 orang dan memicu eksodus para warga asing dari negara Afrika Utara yang kaya minyak itu.

Bandara Tripoli ditutup sejak para pria bersenjata, sebagian besar warga Islam,menyerangnya 13 Juli dalam usaha untuk menguasai nya dari brigade Zintan yang bekas pemberontak yang dikuasainya sejak tahun 2011.

Inggris dan Yunani mengirim kapal-kapal untuk mengungsikan para warga mereka.

Pada Selasa, Filipina mengatakan pihaknya akan mengirim satu kapal untuk mengangkut setidaknya 700 warganya yang terperangkap di Libya.

Menlu Sudan Ali Karti mengatakan bahwa kendatipun para warga Sudan tewas," situasi di Libya belum mencapai tahap kritis yang memerlukan pengungsian para warga Sudan di sana," kata SUNA, Senin.

Kedutaan besar Khartoum di Tripoli "tidak menerina pesan telepon dari seorang warga Sudan yang meminta dia diungsikan dari Libya ke Sudan", tetapi pemerintah siap turun tangan dan membawa mereka pulang jika diminta, kata juru bicara kabinet Salih.

Libya telah menjadi tujuan populer bagi para pekerja migran Sudan yang berusaha mendapatkan kesempatan lebih baik di luar negara mereka yang miskin.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement