REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Departemen Luar Negeri kolombia menyambut baik pengumuman gencatan senjata kemanusiaan 72 jam antara Palestina dan Israel. Mereka mengungkapkan harapan bahwa gencatan senjata akan diperpanjang untuk meringankan penderitaan warga sipil Palestina.
Kolumbia mengutuk pemboman Israel terhadap sekolah UNRWA yang dikelola di Rafah pada beberapa hari lalu. Setidaknya 10 warga sipil Palestina tewas dan 27 lainnya luka-luka di samping ribuan korban yang berjatuhan selama 4 minggu agresi.
"Hal ini tidak dibenarkan bahwa Israel melancarkan serangan tersebut pada tempat-tempat yang dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional, menempatkan kehidupan dan keselamatan penduduk sipil di Jalur Gaza pada bahaya," kata pernyataan itu kepada WAFA, Rabu (6/8).
Kementerian menyerukan mendukung upaya untuk mengakhiri serangan ini dan memberikan jalan bagi dialog serta melanjutkan perundingan antara Palestina dan Israel, mengingat bahwa negosiasi ini merupakan landasan mencari solusi abadi yang akan menjamin hidup berdampingan secara damai antara kedua belah pihak.