REPUBLIKA.CO.ID, RAFAH -- Jenazah para warga Palestina yang menjadi korban serangan intensif Israel dikuburkan dalam tanah pasir di Rafah, Rabu (6/8). Penguburan di dalam pasir ini dilakukan setelah penumpukan jenazah terjadi di rumah-rumah sakit Gaza.
Rafah atau yang juga sering disebut sebagai kota Martir (para pejuang) adalah wilayah yang sangat hancur akibat serangan Israel. Selama tiga hari terakhir, sebelum gencatan senjata dua hari lalu dimulai, Rafah adalah wilayah yang sangat dibombardir oleh Israel. Serangan dilakukan pasukan Israel melalui udara, laut, dan darat.
Seorang warga Rafah mengatakan kondisi sebelum wilayahnya diserang secara lebih intensif sangat mengerikan. Banyak tank Israel yang telah mengepung wilayah tersebut dan siap untuk menembak kapanpun.
"Saya terkejut melihat banyaknya tank Israel yang telah datang. Bom menghujani Rafah dari berbagai arah, itu sangat mengerikan," kata Mohammed Abu Luli (50 tahun), salah satu warga Rafah seperti dilansir Maan News.
Sesaat setelah serangan intensif Israel berlangsung di wilayahnya, Abu Luli segera melarikan diri. Saat ini, gencatan senjata antara Israel dan pejuang Palestina yang ditengahi oleh Mesir selama 72 jam masih berlangsung.
Para delegasi, baik Palestina maupun Israel juga terus melakukan perundingan guna mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen.