Kamis 07 Aug 2014 10:28 WIB

Warga dan Petugas Bantu Penumpang yang Terjepit di Peron Kereta Api

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Kerja sama antara penumpang kereta di Perth, Australia, berhasil membebaskan penumpang yang kakinya terjepit di antara kereta dan peron di sebuah stasiun, Rabu (6/8) pagi.

Puluhan penumpang bersama dengan staf di stasiun Stirling berhasil menggoyang kereta, sehingga penumpang pria yang kakinya terjebak tersebut bisa membebaskan diri. Penumpang tersebut pada awalnya hendak menaiki kereta dengan tujuan Perth pukul 8.50 pagi namun kemudian tergelincir dan kakinya terperangkap.

Juru bicara Dinas Transportasi Perth (Transperth) David Hynes mengatakan pria ini menaiki kereta di saat jam sibuk pagi hari hampir berakhir, namun di kereta masih banyak orang. "Dia berdiri di pintu, dan hendak masuk ketika salah satu kakinya tergelincir dan kemudian tidak bisa ditarik." kata Hynes.

"Kami memberitahu pengemudi kereta untuk memastikan kereta tidak bergerak."

"Kemudian staf kami meminta semua penumpang keluar dari kereta, dan meminta meereka menggoyang kereta sehingga kaki penumpang tersebut bisa keluar dari lobang antara kereta dan peron."

Hynes mengatakan bahwa kereta tidak bergerak ketika penumpang tersebut tergelincir.

people power frees man

Penumpang lain menggoyang kereta guna membebaskan si penumpang. (Photo: Twitter: @nicolastaylor)

Sebuah ambulan datang ke lokasi namun si penumpang tidak dibawa ke rumah sakit, karena tidak menderita cedera serius.

Menurut Hynes ini bukan masalah karena sesaknya penumpang, dan dia memuji tindakan yang dilakukan para staf dan penumpang di stasiun tersebut.

"Semua orang ikut terlibat. Ini adalah contoh kerjasama (people power) yang berhasil menyelamatkan seseorang dari kemungkinan cedera serius."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement