REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD – Pemerintah Irak melancarkan serangan udara di kota Mosul yang dikuasai oleh para kelompok radikal. Menurut pejabat setempat, serangan udara ini menyebabkan setidaknya 60 orang tewas.
Menurut sumber medis, serangan ini menghantam sebuah penjara milik Khilafah Islam, yang telah menguasai kota tersebut pada Juni silam. Juru bicara militer Irak mengatakan sebuah pengadilan Islam yang dibentuk oleh kelompok radikal itu pun menjadi target serangan udara Irak.
Sementara itu di tempat terpisah, serangkaian serangan bom mobil menghantam pasar padat pengunjung di wilayah Syiah, Baghdad. Akibatnya, 47 orang pun dinyatakan telah tewas.
Serangan kembar juga terjadi di Kota Sadr pada Rabu sore dan menewaskan 30 orang. Sedangkan serangan lainnya di Ur menewaskan delapan orang. Di timur dan selatan Baghdad juga dilaporkan telah diserang.
Daerah ibukota semakin menegang dalam beberapa pekan ini sejak kelompok radikal Sunni menggencarkan serangannya. Serangan ini dilakukan menyusul direbutnya sejumlah kota di utara Irak.
Pasukan Kurdi, Peshmerga, juga dilaporkan menyerang timur kota Mosul dan di wilayah timur laut pada Rabu. Sebuah TV negara milik Irak menyebutkan serangan udara Mosul itu membuat sekitar 300 tahanan penjara Khilafah Islam bebas. Penjara tersebut dilaporkan sebagai pengadilan agama dan pusat tahanan.
Menurut sejumlah sumber, beberapa tahanan tersebut juga telah tewas. Lanjutnya, dalam serangan ini, kemungkinan Irak telah menggunakan pesawat tanpa awak.