REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV -- Sebuah pernyataan mengejutkan datang dari politikus sayap kanan Israel yang dikenal radikal belakangan ini. Moshe Feiglin, deputi Knesset meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengusir bangsa Palestina dari jalur Gaza.
Lewat surat terbukanya yang dimuat di laman Facebook-nya, politikus dari Partai Likud, partai yang sama dengan Benjamin Netanyahu, secara terbuka meminta Netanyahu menjadikan Gaza menjadi seperti Jaffa, sebuah kota Israel dengan warga sipil yang minimal.
Pada 1948, Jaffa adalah sebuah kota di Palestina. Akan tetapi, terdapat eksodus dari populasi yang dihuni oleh mayoritas warga Arab tersebut saat kota itu jatuh ke tangan tentara Israel dan milisi sayap kanan Yahudi.
Di suratnya tersebut, dia meminta tentara Israel (IDF) untuk mencari sebuah wilayah di perbatasan Sinai untuk mendirikan kamp pengungsian sambil menunggu upaya imigrasi sukses.
Dia pun mengungkapkan rencananya untuk memindahkan warga Gaza ke seluruh dunia. Menurutnya, untuk mendukung rencana tersebut, rakyat Palestina yang mendukung pengusiran akan diberikan paket ekonomi dari Israel. Akan tetapi, untuk mereka yang bersikeras bertahan di Gaza, diharuskan untuk menandatangani deklarasi kesetiaan kepada Israel dan menerima Kartu Biru (Blue ID) seperti warga Arab di Yerussalem timur.
Kemudian, hukum Israel akan diterapkan di seluruh jalur Gaza, termasuk di wilayah perkotaan. Pemukiman di Gaza akan dibangun kembali seperti kota wisata dan perdagangan di Israel.