Jumat 08 Aug 2014 20:52 WIB

Inilah Profesi Paling Berbahaya di Victoria: Perawat Kesehatan Jiwa

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Ternyata, profesi paling berbahaya di negara bagian Victoria, Australia, adalah perawat kesehatan jiwa. Lebih dari satu di antara tiga yang berkecimpung di profesi ini pernah mengalami kekerasan fisik selama setahun terakhir.

Hal ini diungkapkan sebuah studi yang dilakukan oleh Melbourne University. Dalam studi ini disebutkan bahwa lebih dari 80 persen perawat kesehatan jiwa pernah mengalami kekerasan selama setahun terakhir. Lebih dari 50 persen mengalami setidaknya empat kejadian yang melibatkan kekerasan selama bekerja.

Mereka lebih mungkin mengalami kekerasan dibandingkan polisi sekalipun. Lisa, bukan nama sebenarnya, sudah bekerja sebagai perawat kesehatan jiwa selama delapan tahun. Ia bercerita bahwa Ia dan banyak rekan-rekannya sering ketakutan saat bekerja.

"Saya sudah mengalami berbagai luka, mulai dari jari patah, dipukul tiba-tiba, diludahi, dicakar, digigit," ceritanya, belum lama ini.

"Itu berdampak pada seluruh aspek kehidupan saya. Jadi tak ingin dekat-dekat orang, depresi, kecemasan."

Michael Tonso, salah satu pembuat penelitian, menyatakan bahwa banyak dari perawat kesehatan jiwa mengalami trauma psikologis.

Studi tersebut dibuat karena adanya panggilan-panggilan yang ditujukan pada hotline bantuan serikat pekerja tahun lalu.

Lloyd Williams dari Serikat Pekerja Kesehatan dan layanan Masyarakat meminta agar pemerintah Victoria menyikapi masalah ini.

"Kalau misalnya sepertiga politisi kita menjadi korban kekerasan tempat kerja, pemerintah akan menurunkan tentara, polisi. Pemerintah tak akan menolerir," ucapnya.

Serikat tersebut meminta agar pemerintah dan juga pihak oposisi berkomitmen membantu penyediaan sumber daya dalam bidang kesehatan jiwa.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement