Jumat 08 Aug 2014 10:46 WIB

Hancurkan Pabrik, Israel Ingin Warga Palestina Jadi Konsumen

Rep: c64/ Red: Mansyur Faqih
Bangunan di Gaza, Palestina, hancur akibat serangan udara Israel.
Foto: EPA/Oliver Weiken
Bangunan di Gaza, Palestina, hancur akibat serangan udara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Agresi Israel telah  mengakibatkan kerugian besar bagi industri makanan di Gaza. Sebuah laporan asosiasi industri lokal menyebutkan, selama ini industri makanan itu telah berjuang untuk bangkit di Jalur Gaza.

Ma'an News Agency, Kamis (7/8) melaporkan, sebuah Serikat Industri Makanan Palestina mengunjungi pabrik di Gaza yang mengalami kerusakan akibat gempuran Israel yang berlangsung beberapa pekan. 

"Pabrik-pabrik terbesar di Jalur Gaza yang menyediakan 70 persen dari kebutuhan pasar lokal telah dihancurkan Israel," ujar Taysir al-Safadi, kepala Serikat Industri Makanan Palestina. 

Ia mengatakan, diperkirakan nilai kerusakan akibat serangan Israel tersebut mencapai 150 juta dolar AS. Karena banyak pabrik yang hancur sepenuhnya dan sebagian. 

Seperti yang dilaporkan Ma'an News, al-Safadi mengatakan, selama serangan Israel berlangsung, sektor industri di Jalur Gaza menjadi target lansung Zionis Israel. 

"Israel sengaja menargetkan infrastuktur perekonomian nasional dalam rangka mengubah rakyat Gaza menjadi masyarakat pengkonsumsi dan bukan masyarakat produktif," lanjutnya. 

Israel secara langsung ingin meningkatkan pengangguran dan menghancurkan kesempatan kerja bagi warga Palestina di Gaza. Hancurnya pabrik-pabrik tersebut memberikan dampak besar bagi 12 ribu lebih karyawan yang bekerja. 

Al-Safadi berkata, akan membuntuhkan waktu satu tahun lebih untuk bisa membangun kembali pabrik yang telah rusak dan hancur itu. Hal tersebut dapat meningkatkan pengangguran di masa mendatang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement