REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara Israel melakukan serangan terhadap sasaran tempat gerilyawan di Jalur Gaza setelah serangan roket pejuang Palestina pada akhir tiga hari gencatan senjata, Jumat (8/8). "Setelah peluncuran lagi roket ke Israel, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyasar tempat teror di seluruh Jalur Gaza," kata pernyataan militer.
Seorang juru bicara mengatakan kepada AFP, bahwa pihak ada tentara Israel yang memasuki Gaza untuk melakukan serangan-serangan. Dia mengatakan, di sana tidak perubahan mengenai perkembangan di lapangan, katanya.
Menurut laporan Reuters, para pejuang Palestina di Jalur Gaza memulai kembali serangan roket ke Israel Jumat setelah perundingan yang ditengahi Mesir di Kairo gagal memperpanjang gencatan senjata 72 jam dalam perang hampir sebulan itu.
Saat polisi mengatakan suara sirene peringatan serangan roket berbunyi di Israel selatan, sistem pencegat rudal militer "Iron Dome" menembak jatuh satu rudal di kota Ashkelon, Israel selatan.
Seorang juru bicara militer di Twitter mengatakan, "Setelah gencatan senjata 72 jam, Hamas memulai kembali serangan roket ke Israel. Setidaknya lima roket diluncurkan, satu dicegat di Ashkelon."
Israel sebelumnya mengatakan pihaknya bersedia menyetujui satu perpanjangan gencatan senjata sementara yang ditengahi Mesir, dengan delegasi-delegasi Israel dan Palestina di Kairo mengenai penghentian perang yang telah meluluhlantakkan daerah yang dikuasai Hamas itu.
Seorang juru bicara Hamas mengatakan faksi-faksi Palestina tidak menyetujui perpanjangan gencatan senjata, tetapi akan terus berunding di Kairo.
Palestina menginginkan Israel menyetujui dalam prinsip semua tuntutan termasuk pencabutan blokade terhadap Jalur Gaza, pembebasan para tahanan dan pembukaan kembali pelabuhan laut.
Sayap bersenjata Hamas mengeluarkan satu pernyataan Kamis malam memperingatkan para perunding Palestina untuk tidak menyetujui perpanjangan gencatan senjata, kecuali Israel menawarkan konsesi-konsesi. Tidak ada tanda-tanda Israel melakukan langkah-langkah seperti itu.