Sabtu 09 Aug 2014 13:26 WIB

Mesir Desak Negosiasi Palestina-Israel Segera Dimulai

Rep: c64/ Red: Mansyur Faqih
Jasad warga Palestina yang tewas karena serangan udara Israel, Senin (4/8)
Foto: ap
Jasad warga Palestina yang tewas karena serangan udara Israel, Senin (4/8)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir mendesak agar negosiasi Israel dan Palestina segera dimulai kembali guna membahasan gencatan senjata permanen. Ini setelah berakhirnya gencatan senjata dan kegagalan pembicaraan untuk gencatan senjata yang baru.

"Kementerian luar negeri menyerukan semua pihak untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan segara kembali ke komitmen gencatan senjata," ujar Kementerian Luar Negeri Mesir dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan World Bulletin, Jumat (8/8). 

Mesir meminta kedua pihak untuk memanfaatkan peluang yang ada dan melanjutkan perundingan. Hal ini harus dilakukan dalam waktu yang terbatas dan secepat mungkin. 

Namun, Israel menyatakan menarik diri dari negosiasi yang masih di berlangsung di Mesir. Sedangkan, faksi-faksi Palestina dikabarkan akan tetap di Kairo untuk melanjutkan negosiasi. 

Kepala delegasi, pejabat Fatah Azzam Ahmed mengatakan, faksi Palestina dikabarkan akan tetap di Kairo dalam pembicaraan yang ditengahi oleh Mesir . Meski pun, gencatan senjata telah berkahir. 

"Kami siap untuk terus berada di Mesir dalam negosiasi untuk mencapai kesepakatan akhir yang akan mengembalikan hak-hak kepada pemiliknya," ujarnya. 

Ia menegaskan, mengembalikan hak kepada pemiliknya adalah mengakhiri blokade Gaza. Di sisi lain, Israel mengatakan tidak akan melanjutkan negosiasi jika dalam keadaan pertempuran. 

Sebelumnya, Israel menyatakan siap memperpanjang gencatan senjata. Namun, faksi Palestina menolak memperpanjang gencatan senjata. Karena Israel tidak menanggapi salah satu tuntutan rakyat Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement