REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amerika Serikat telah memperingatkan Rusia untuk tidak menggunakan krisis kemanusiaan di Ukraina timur sebagai alasan untuk invasi.
Peringatan itu datang setelah Rusia mengusulkan pembentukan koridor kemanusiaan untuk menolong warga sipil di timur Ukraina yang melarikan diri dari kekerasan saat pasukan Kiev kembali mengambil kota timur Donetsk.
Duta Besar AS Samantha Daya mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa lembaga bantuan internasional ada untuk membantu warga sipil yang terperangkap antara pemberontak pro-Moskow dan pasukan Ukraina.
"Setiap intervensi sepihak oleh Rusia di wilayah Ukraina, termasuk kedok memberikan bantuan kemanusiaan, akan benar-benar tidak dapat diterima dan sangat mengkhawatirkan dan akan dipandang sebagai invasi Ukraina", ujar utusan Washington seperti dilansir Al Jazeera.
Sekretaris-Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengatakan untuk meningkatkan dukungan terhadap upaya bantuan Ukraina. "Jika ada kerusakan lebih lanjut dari situasi kemanusiaan, atau jika upaya tanggap nasional yang dipimpin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan, PBB siap untuk mempertimbangkan langkah-langkah dukungan tambahan", ujarnya.
Dia menambahkan pada tahap ini, situasi sedang ditangani dengan tepat oleh pemerintah Ukraina dalam koordinasi dengan mitra internasional.
Pertempuran di timur Ukraina telah berlangsung selama empat bulan dan telah menewaskan sedikitnya 1.300 orang dan 285.000 mengungsi. c83