REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel melanjutkan kembali serangan udara di Jalur Gaza sebagai respon atas berakhirnya gencatan senjata selama 72 jam yang di tengahi Mesir, Jumat (8/8). Pembicaraan untuk melakukan perpanjangan gencatan senjata yang dilakukan di Kairo terhenti.
Hamas mengatakan, Israel tak juga memberi jawaban yang jelas terhadap syarat yang diajukan oleh delegasi Palestina di Kairo untuk melakukan perpanjangan gencatan senjata. Israel disebut mengulur-ulur waktu untuk merespon hal itu dan membiarkan perpanjangan gencatan senjata tak dilakukan.
"Sikap Israel yang telah bersikeras tak ingin merespon tuntutan yang delegasi Palestina ajukan membuat gencatan senjata tidak dapat dilanjutkan," ujar juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, dilansir Maan News, Jumat (8/8).
Mesir, sebagai pihak yang menengahi gencatan senjata antara Palestina dan Israel menyerukan agar hal itu dapat terus diperpanjang. Menurut pihak Mesir, hanya ada beberapa poin lagi, yang masih belum disepakati kedua belah pihak. Faksi-faksi Palestina mengatakan mereka akan bertemu kembali dengan pihak mediator Mesir dalam beberapa hari kedepan.
Israel mengatakan tidak akan kembali melakukan perundingan dengan Palestina dalam hal perpanjangan gencatan senjata. Hal ini menurut mereka, karena para pejuang Palestina di Jalur Gaza terus menembakan roket ke dalam wilayah Israel. Sedikitnya 57 roket telah diluncurkan dari Gaza di hari berakhirnya gencatan senjata.
Serangan balasan juga diluncurkan Israel dengan menembakan beberapa roket ke Jalur Gaza. Meski gencatan senjata belum berakhir secara resmi, yaitu Jumat (8/8) pukul 8 malam, Serangan udara yang diluncurkan Israel menyebabkan tiga warga Gaza tewas. Kerusakan infrastruktur di Gaza akibat serangan intensif Israel kali ini juga jauh lebih besar dibandingkan dari 2012 lalu.