Sabtu 09 Aug 2014 23:40 WIB

AS Serang ISIS lewat Serangan Udara

Rep: C60/ Red: Didi Purwadi
John Kirby
Foto: EPA/Shawn Thew
John Kirby

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gerakan Islam State of Iraq and Syiria (ISIS) saat ini menjadi musuh semua kalangan di muka bumi. Tidak hanya militer Irak dan Suriah dan kaum muslimin yang memeranginya, Kepausan Prancis hingga negara Paman Sam juga turut mengutuk dan memerangi gerakan yang dipimpin Abu Bakr Albaghdadi ini.

Yang terbaru, pasukan Amerika Serikat meluncurkan gelombang kedua serangan udara terhadap gerilyawan kelompok Islam garis keras di dekat Arbil, Irak utara, Jumat. ''Serangan menghancurkan konvoi militan dan membunuh tim mortir,'' kata Pentagon.

Tak lama setelah pukul 14.00 GMT, pesawat-pesawat tak berawak (drone) AS menghancurkan posisi mortir dan membunuh kelompok militan.

Hanya lebih satu jam kemudian empat jet F/A-18 menghantam tujuh kendaraan konvoi ISIS dengan delapan bom dipandu laser.

"Militer AS terus menyerang target-target ISIS dekat Arbil hari ini, melakukan dua serangan udara tambahan untuk membantu mempertahankan kota di mana para personel AS membantu pemerintah Irak," kata juru bicara Pentagon, Laksamana Muda John Kirby.

Presiden Barack Obama Kamis mengumumkan bahwa pihaknya telah meresmikan serangan-serangan udara AS untuk mencegah pejuang ISIS menyerang ibu kota wilayah Kurdi Irak.

Sementara seorang juru bicara Kepausan Prancis, Pendeta Federico Lombardi, Kamis lalu mengatakan keprihatinannya tentang penyerangan yang terjadi di Qaraqosh.

"Komunitas Kristen di sana melarikan diri dari malapetaka yang terjadi di seluruh wilayah," kata pernyataan Lombardi seperti dikutip CNN.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement