Ahad 10 Aug 2014 08:10 WIB

Wikileaks Ungkap Kolaborasi Rahasia Sekjen PBB dan AS Bela Israel

Sekjen PBB Ban Ki Moon
Foto: AP
Sekjen PBB Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wikileaks mengungkap bagaimana kolaborasi rahasia Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon dengan Israel dan Amerika Serikat untuk melemahkan rekomendasi dari adanya laporan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) Israel di Gaza pada Desember 2008 hingga Januari 2009 oleh komisi penyelidikan bentukan PBB.

Wikileaks merilis dokumen pada Jumat (8/8) yang mengungkap ketika Ban menulis surat kepada Dewan Keamanan PBB soal laporan tersebut. Dalam suratnya, Ban meminta dewan keamanan untuk tidak menindaklanjuti rekomendasi komisi penyelidikan PBB soal pengeboman Israel di Gaza untuk menginvestigasi dugaan tindakan kriminal oleh Israel.

Laporan tersebut menunjukkan jika militer Israel (IDF) memiliki peran langsung dalam tujuh dari sembilan serangan yang menimpa gedung PBB di jalur Gaza. Laporan itu juga menuduh Israel melanggar imunitas PBB.

Menurut Wikileaks, penasihat keamanan untuk Gedung Putih, Susan Rice, berbicara setidaknya empat kali kepada Ban Ki-Moon untuk membahas tentang laporan komisi PBB yang merugikan Israel tersebut.

Laporan itu sebenarnya merekomendasikan kepada DK PBB agar menyelidiki lebih lanjut tentang pengeboman terhadap fasilitas PBB. Hanya, Susan Rice meminta kepada Ban agar tidak memasukkan rekomendasi tersebut pada rangkuman laporan final yang seharusnya disampaikan ke dewan keamanan pada 5 Mei.

Ban menjawab jika posisi komisi tersebut independen. Itu adalah laporan dan rekomendasi mereka dan Ban tak bisa mngintervensinya.

Hanya, sikap Ban kemudian berubah. Pada pembicaraan kedua, Susan kembali meminta agar sekretaris jenderal memperjelas sampul suratnya jika rekomendasi tersebut melebihi kerangka acuan dan tidak ada tindakan lebih lanjut yang diperlukan.

Ban kemudian menjawab jika stafnya sudah bekerja bersama delegasi dari Israel untuk menyusun rangkuman laporan final yang tertera dalam sampul surat tersebut. Dia kemudian mengonfirmasi dalam perbincangan via telepon terakhir jika sampul surat tersebut sudah dibuat dengan memuaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement