REPUBLIKA.CO.ID, CONAKRY-- Guinea telah menutup perbatasannya dengan Liberia dan Sierra Leone,pada Sabtu (9/8). Penutupan dilakukan dalam upaya menghentikan penyebaran epidemi Ebola, yang menewaskan hampir seribu orang di tega negara tersebut.
Pihak berwenang mengatakan, keputusan menutup perbatasan dilakukan untuk mencegah orang terinfeksi Ebola menyeberang ke Guinea. Hingga saat ini tercatat 367 orang tewas akibat Ebola sejak Maret, sementara 18 lainnya masih dalam perawatan di ruang isolasi.
Menteri Kesehatan Rémy Lamah mencatat, Guinea juga telah menutup perbatasannya dengan Liberia. "Kami telah menutup sementara perbatasan antara Guinea damSierra Leone, karena semua berita yang kami terima dari sana baru-baru ini," ujarnya.
Menteri Kerjasama Internasional Guinea Moustapha Koutoub Sano mengatakan,langkah penutupan diambil setelah konsultasi dengan dua negara tetangganya tersebut. Namun belum ada komentar resmi dari Liberia dan Sierra Leone.
Meski perbatasan darat resmi ditutup, namun masih sangat sulit mengontrol wilayah terpencil. Akan sangat sulit mencegah orang di pedesaan melintasi perbatasan yang panjang dan terpencil.
Wabah Ebola di Afrika Barat merupakan yang terburuk sepanjang sejarah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Jumat (8/8), ini merupakan keadaan darurat kesehatan internasional. Wabah Ebola menurut WHO, kemungkinan akan terus menyebar dalam beberapa bulan ke depan.