REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Ekmeleddin Ihsanoglu, kandidat bersama dari dua partai oposisi terbesar Turki, menyatakan harapannnya untuk memenangkan pilpres setelah memberikan suaranya Ahad (10/8). Ia juga menyatakan pendapatnya kalau kampanye pemilu telah diselenggarakan dengan tidak adil.
"Kampanye pemilu tidak adil itu dilaksanakan antara lawan yang tidak proporsional,” kata Ihsanoglu seperti dilansir todayszaman.
Ia pun mengkritisi Perdana Mentri Recep Tayyip Erdogan yang tidak hanya menikmati akses media yang luas selama kampanye. Namun juga dinilai menggunakan sumber administratif negara dalam kampanye pemilu.
Ihsanoglu memberikan suaranya di Sekolah Dasar Yenikoy di Istanbul. Ia ditemani istrinya Fusun dan anak-anaknya.
Ia menggunakan kesempatan itu untuk mengeluh bahwa waktu 30 hari terasa terlalu singkat bagi seorang kandidat untuk memperkenalkan diri pada publik.
Ia juga mengeluhkan delegasi pemilu di tempat pemungutan suara. Beberapa di antaranya gagal mengambil handphone pemilih sebelum mereka memasuki bilik suara.
"Menurut informasi yang kami terima, di beberapa tempat pemungutan suara mereka tidak mengambil handphone pemilih dan beberapa pemilih mengambil foto surat suara setelah memberikan pilihannya. Suara ponsel itu didengar oleh teman-teman kami," kata Ihsanoglu.
Sesuai dengan surat edaran dari Dewan Pemilihan Agung (YSK) tentang pemilu, ponsel untuk sementara akan diambil sebelum pemilih memasuki bilik suara.