Senin 11 Aug 2014 05:38 WIB

Israel dan Palestina Sepakati Gencatan Senjata 72 Jam

Rep: c92/ Red: Mansyur Faqih
Bendera Palestina dikibarkan oleh massa Hizbullah saat demo didepan kedutaan besar AS diJakarta, Ahad (10/8). Mereka mendesak kedutaan AS untuk tidak mendukung Israel atas penyerangan di Palestina dan menolak paham ISIS di Indonesia.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Bendera Palestina dikibarkan oleh massa Hizbullah saat demo didepan kedutaan besar AS diJakarta, Ahad (10/8). Mereka mendesak kedutaan AS untuk tidak mendukung Israel atas penyerangan di Palestina dan menolak paham ISIS di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Israel dan Palestina akhirnya menyepakati gencatan senjata 72 jam yang diusulkan Mesir, Ahad (10/8). 

Reuters melaporkan, pejabat senior pemerintah Israel mengatakan, Israel telah menerima usul mesir.

Bahkan, dikatakan negara itu akan kembali ke Kairo Senin untuk melanjutkan pembicaraan dengan Palestina jika gencatan senjata kembali dilakukan.

Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak akan bernegosiasi di bawah peperangan. Ia memperingatkan akan serangan tentara Israel yang berlarut-larut jika roket salvo terus ditembakkan dari Jalur Gaza. 

Hamas menuntut diakhirinya blokade Israel dan Mesir di wilayah pesisir dan dibukanya pelabuhan Gaza. Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, negosiasi selama gencatan senjata ini nantinya akan menjadi kesempatan terakhir untuk membuat kesepakatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement