REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan (60), Ahad memenangkan kursi kepresidenan Turki di putaran pertama pemilihan dengan 52,1 persen suara saat penghitungan suara hampir selesai.
''Saingan utama Erdogan, Ekmeleddin Ihsanoglu, memenangkan 38,8 persen suara dan calon Kurdi, Selahattin Demirtas, 9.1 persen suara,'' kata saluran televisi Turki berdasarkan penghitungan suara 99 persen.
Dengan kemenangannya sekarang yang sudah dipastikan, Erdogan menuju ke Masjid Sultan Eyup yang bersejarah di Istanbul untuk berdoa.
''Dia kemudian diperkirakan akan terbang ke ibu kota Ankara untuk pidato kemenangannya,'' kata laporan televisi.
Rakyat Turki memberikan suaranya dalam pemilihan presiden pertama Ahad dengan Tayyip Erdogan diperkirakan menang dan memenuhi mimpinya yang dia sebut suatu "Turki Baru".
Jika menang, Erdogan akan tercatat dalam sejarah Turki setelah lebih satu dekade sebagai perdana menteri.
Di bawah kepimpinannya Turki telah menjadi kekuatan ekonomi regional, mengarungi pemerintahan dengan dukungan konservatif keagamaan, mentransformasi republik sekuler yang didirikan oleh Mustafa Kemal Ataturk pada 1923.
Tetapi para pengritiknya memperingatkan bahwa seorang Presiden Erdogan dengan dasar Islam politik dan intoleran terhadap mereka yang berbeda pandangan, akan mendorong anggota NATO dan calon anggota Uni Eropa itu lebih menjauh dari cita-cita sekuler Ataturk.