REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Hamas terus meminta Israel untuk menghentikan blokade atas Jalur Gaza. Hal ini terus diajukan Hamas sebagai salah satu syarat untuk melakukan gencatan senjata secara permanen.
Khalid Mashaal, pemimpin politik Hamas mengatakan gencatan senjata yang hendak dilakukan secara permanen harus dilakukan dengan pencabutan blokade Gaza. Gencatan senjata 72 jam yang saat ini dilakukan kembali, menurut Mashaal adalah salah satu cara untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan dapat berjalan lancar ke Gaza.
"Pencabutan blokade atas Gaza adalah tujuan akhir kami. Gencatan senjata permanen tentu hanya tetap dapat dilakukan jika Israel memenuhi tuntutan kami," ujar Mashaal, dalam sebuah wawancara di Doha, Qatar, dilansir Maan News, Ahad (10/8).
Selain itu, menurut Mashaal Hamas tetap siap dengan segala kemungkinan setelah gencatan senjata sementara berakhir. Hamas bersama dengan faksi-faksi Palestina lainnya akan terus kukuh dengan tuntutan mereka dan siap berperang dengan baik secara langsung maupun poltik dengan Israel, jika mereka kembali melanjutkan serangan.
Pernyataan Mashaal muncul beberapa saat setelah delegasi Palestina dan Israel menyetujui usulan Mesir untuk kembali melakukan gencatan senjata selama 72 jam. Gencatan senjata yang dilakukan kedua belah pihak mulai berlaku pada Senin (11/8) dini hari, tepat satu menit lewat tengah malam waktu setempat.