Senin 11 Aug 2014 16:53 WIB

Siapa Kaum Yazidi Irak?

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Citra Listya Rini
Anggota komunitas etnik Yazidi yang melarikan diri dari serangan ISIS, Sabtu (9/8).
Foto: ap
Anggota komunitas etnik Yazidi yang melarikan diri dari serangan ISIS, Sabtu (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu korban yang turut diserang oleh kelompok radikal Khilafah Islam atau yang dikenal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak, yakni kaum minoritas Yazidis. Tercatat, sekitar 50 ribu kaum Yazidis telah terjebak di pegunungan di barat laut Irak. 

Mereka terpaksa hidup tanpa adanya makanan dan air. Kaum Yazidis ini dianggap telah menyembah berhala. Mereka pun hidup secara terpisah dalam komunitas kecilnya di barat laut Irak, barat laut Suriah, dan tenggara Turki. 

Menerka-nerka jumlah kaum Yazidis ini sangatlah sulit. Mereka diperkirakan berjumlah 70 ribu hingga 500 ribu orang. Jumlah yang sedikit ini disebabkan adanya penyiksaan, ancaman, dan fitnah.

Layaknya agama-agama minoritas lain di wilayah itu, seperti Druze dan Alawi, tidak mungkin untuk berpindah agama menjadi Yazidis. Kelompok radikal Sunni seperti ISIS meyakini Yazidis berasal dari Yazid ibn Muawiya (647-683) yang merupakan seorang khalifah kedua yang kurang terkenal dari dinasti Umayyad.

Namun, penelitian modern menyebutkan nama tersebut tak ada hubungannya dengan kehidupan Yazid atau kota Yazd Iran. Nama tersebut diambil dari bahasa Iran modern “ized” yang berarti dewa. Nama Izidis memiliki arti menyembah Tuhan, yang digambarkan oleh kaum Yazidi sebagai mereka sendiri. 

Nama yang digunakan untuk menyebut mereka yakni Daasin yang diambil dari nama Nestorian kuno, Gereja kuno di Timur (keuskupan), karena kepercayaan mereka kebanyakan diturunkan dari Kristen. Mereka menghormati Alkitab dan Al-Quran, tapi kebanyakan tradisi mereka menggunakan lisan.

Dikarenakan kerahasiannya, kesalahpahaman pun terjadi bahwa keyakinan Yazidi berhubungan dengan Zoroastrianisme dengan menyembah matahari. Meskipun begitu, pengetahuan terbaru ini menunjukan meskipun tempat suci mereka sering didekorasi menggunakan matahari dan pemakaman mereka mengarah pada tempat matahari terbit.

Pemimpin tertinggi mereka dikenal sebagai Yasdan. Ia dianggap berada di tingkat yang tinggi sehingga ia tidak dapat disembah secara langsung. Ia dianggap sebagai kekuatan pasif, Pencipta dunia, bukan pemelihara. 

Kaum Yazidi berdoa kepada Malak Taus lima kali sehari. Nama lainnya yakni Shaytan yang dalam bahasa Arab artinya setan. Karena itu, kaum Yazidis dianggap sebagai pemuja setan. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement