Senin 11 Aug 2014 17:42 WIB

Muslim Dunia Harus Bersatu Hentikan Tragedi Kemanusiaan di Gaza

Para jenazah warga Gaza korban kebrutalan militer Israel.
Foto: AP Photo
Para jenazah warga Gaza korban kebrutalan militer Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kepala Organisasi Dakwah Islam, Mehdi Khamoushi, mengatakan pada Ahad (10/8) bahwa dunia Muslim harus mengembangkan solidaritas untuk menghentikan tragedi kemanusiaan di Gaza saat ini.

Musuh-musuh melanggar aturan apapun untuk mencapai tujuan jahat mereka, katanya. Ini adalah tanggung jawab umat Islam untuk serius menghentikan genosida dan pembantaian anak-anak serta warga sipil yang tak berdaya dengan ketergantungan mereka kepada kemampuan kami, katanya.

"Anak-anak di Gaza harus tahu bahwa mereka adalah anak-anak kita dan rasa sakit serta penderitaan mereka sama seperti yang kita rasakan," katanya.

Iran adalah akan mengirim sekelompok fotografer untuk Gaza guna merekam kejahatan Israel yang mengejutkan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang di Gaza itu, katanya.

Menurut laporan-laporan dari Gaza, tentara pendudukan Israel meningkatkan serangan udara pada rumah-rumah warga Palestina di kota Beit Lahia utara dan bagian lain dari Jalur Gaza, Ahad malam, meskipun kesepakatan Kairo memperbarui gencatan senjata 72 jam telah dimulai.

Serangan udara intensif berlangsung selama satu jam, menewaskan sedikitnya empat warga sipil dan melukai 25 lainnya di Beit Lahia, kata sumber-sumber medis setempat. Di kota selatan Khan Yunis, tiga orang tewas dan enam lainnya terluka dalam serangan udara serupa di distrik-distrik timur kota.

Ketiganya diidentifikasi oleh petugas medis di rumah sakit Khan Yunis sebagai Ihsan Al Agha, 23, Hussein Kawar'e, 24 tahun, dan Omar Garbou'e, 27 tahun. Di wilayah Bir Al-Na'ja, kota Jabalia, sebelah utara Jalur Gaza, Saqr Rayhan, 35 tahun, tewas dan enam lainnya luka-luka oleh pesawat tempur Israel.

Artileri negara Yahudi itu terus menggempur bagian timur Desa Hajar Al-Dik, Gaza timur, dan Kabupaten Al-Sawareha di kamp pengungsi Al-Nusairat, menimbulkan kerusakan material yang luas dan sejumlah korban yang belum dipastikan.

Korban hari ini menjadikan jumlah korban Palestina akibat agresi negara Yahudi itu selama 35 hari, yang dimulai pada 8 Juli, telah mencapai 1939 orang tewas dan 9.886 terluka.

Para syuhada tersebut termasuk 467 anak-anak, 243 wanita dan 87 orang tua sementara mereka yang terluka termasuk 3009 anak-anak, 1912 perempuan dan 350 lansia, menurut statistik dari Departemen Kesehatan di sini.

sumber : Antara/IRNA/KUNA-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement