Selasa 12 Aug 2014 07:25 WIB

Pantai Gading Larang Penerbangan Negara Terjangkit Ebola

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Didi Purwadi
Petugas perawat Liberia membawa jasad korban ebola dari rumahnya di St. Paul Bridge Community di Monrovia, Liberia, Jumat (8/8).
Foto: EPA/Ahmed Jallanzo
Petugas perawat Liberia membawa jasad korban ebola dari rumahnya di St. Paul Bridge Community di Monrovia, Liberia, Jumat (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, YAMOUSSOUKRO -- Pantai Gading melarang seluruh penerbangan dari Guinea, Liberia dan Sierra Leone, Senin (11/8). Tindakan itu diambil untuk mencegah penyebaran virus Ebola.

Ketiga negara tersebut merupakan negara yang paling parah terkena Ebola. Pantai Gading menjadi negara kedua setelah Arab Saudi yang memberlakukan larang penerbangan.

Belum ada obat bagi Ebola yang telah menginfeksi sedikitnya 1.779 orang sejak wabah pertama kali dilaporkan terjadi di Guinea pada Februari. Hampir seribu orang tewas.

Dalam pernyataannya, pemerintah Pantai Gading mengatakan melarang seluruh penerbangan dari negara-negara yang mengalami wabah Ebola. Tidak disebutkan negara yang dimaksud. Namun, pejabat kementerian kesehatan mengonfirmasi kepada BBC negara tersebut adalah Guinea, Liberia dan Sierra Leone.

Langkah pencegahan yang dilakukan di bandara Pantai Gading adalah memeriksa temperatur semua penumpang dengan termometer inframerah.

Maskapai British Airways, Asky dari Pan-Afrika dan Arik Air dari Nigeria juga menunda penerbangan ke LIberia dan Sierra Leone. Sedangkan Emirates Airlines menunda penerbangan menuju Guinea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement