Selasa 12 Aug 2014 08:22 WIB

Serangan Udara AS Sukses Lambatkan Pergerakan ISIS

William Mayville
Foto: AP
William Mayville

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Serangan udara AS untuk sementara telah memperlambat momentum petempur fanatik, tapi tampaknya takkan menghentikan gerak majunya secara keseluruhan. Demikian kata seorang pejabat Departemen Pertahanan AS pada Senin (11/8).

Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat tak memiliki rencana untuk memperluas aksi udaranya saat ini. Pesawat Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS melancarkan 15 serangan udara sejak Presiden Barack Obama pada Kamis (7/8) memberi militer wewenang untuk memberi bantuan kemanusiaan kepada pengungsi di Gunung Sinjar di Irak Utara.

''Militer juga melancarkan serangan untuk melindungi pasukan dan warga negara AS di dalam dan luar Arbil, kata William Mayville, Direktur Operasi bagi Kepala Staf Gabungan, selama satu taklimat.

"Serangan udara ini, yang dilancarkan oleh pesawat F-15E Stike Eagle, F/A-18 Super Hornet dan MQ-1 Predator, telah membantu mencegah gerak maju pasukan ISIS di sekitar Sinjar dan di daerah barat Arbil," katanya.

Meskipun serangan udara AS di Irak Utara telah memperlambat tempo operasional ISIS dan untuk sementara mengganggu gerak maju mereka ke arah Arbil, Mayville mengatakan,"Serangan tersebut tampaknya tidak mempengaruhi kemampuan ISIS secara keseluruhan atau operasinya di daerah lain Irak dan Suriah".

"Saya kira, di daerah tempat kami telah memusatkan serangan dan sekitarnya, kami untuk sementara telah membuat pengaruh," kata Letnan Jenderal tersebut sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Selasa pagi.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement