Selasa 12 Aug 2014 08:55 WIB

Moskow Ingatkan Barat Jangan Ganggu Misi Kemanusiaan Rusia

Sergei Lavrov (kiri)
Foto: EPA/Igor Kupljenik
Sergei Lavrov (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia, Senin, mengatakan mencapai kesepakatan dengan Ukraina mengenai penyediaan bantuan kemanusiaan ke kota dikuasai pemberontak di bagian timur negara itu, tetapi belum ada pemastian dari Kiev.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan berharap negara Barat tidak mengganggu perjanjian itu, di tengah kekhawatiran Rusia bisa menggunakan bantuan kemanusiaan sebagai alasan untuk campur tangan militer.

"Hari ini semua dalih yang mungkin dan tidak mungkin (untuk tidak membiarkan Rusia membantu melalui bantuan kemanusiaan) telah diangkat," kata Lavrov seperti dikutip oleh kantor-kantor berita Rusia.

"Saya berharap bahwa segera aksi kemanusiaan ini akan berlangsung di bawah naungan Komite Internasional Palang Merah. Kami telah sepakat semua rincian dengan kepemimpinan Ukraina. Saya berharap bahwa mitra Barat tidak akan mengganggu," katanya.

Seorang juru bicara presiden Ukraina menolak berkomentar langsung mengenai pernyataan Lavrov itu.

Rusia telah mendorong untuk gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina timur ketika pasukan Kiev telah mengepung kota-kota yang dikuasai pemberontak besar di wilayah ini.

Namun, negara-negara Barat takut bahwa Moskow akan menggunakan misi bantuan kemanusiaan itu sebagai kedok untuk mengirim pasukannya yang telah dilaporkan berkumpul di perbatasan.

sumber : Antara/AFP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement