Selasa 12 Aug 2014 09:43 WIB

Negosiator Palestina Ragu Bisa Capai Kesepakatan Dengan Israel

Rep: c64/ Red: M Akbar
A general view shows Palestinian chief negotiator Saeb Erekat and Arab League Chief Nabil el-Araby during the meeting at the Arab League in Cairo August 11, 2014. Israel and the Palestinians began talks in Cairo on Monday to try and end the conflict in Gaz
Foto: REUTERS/Asmaa Waguih
A general view shows Palestinian chief negotiator Saeb Erekat and Arab League Chief Nabil el-Araby during the meeting at the Arab League in Cairo August 11, 2014. Israel and the Palestinians began talks in Cairo on Monday to try and end the conflict in Gaz

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang negosiator ragu akan mencapai kesepakatan dengan Israel dalam pembicaraan tidak langsung di Kairo, Mesir. Keraguan ini mencuat setelah terjadinya perpanjangan gencatan senjata yang telah diberlakukan kembali selama 72 jam di Gaza.

"Kesenjangan masih sangat lebar antara faksi-faksi Palestina dan Israel," ujar Abdel- Karim Qais, seorang negosiator Palestina, sebagaimana dilansir dari laporan Anadolu Agency, Senin (11/8) waktu setempat.

 

Seperti diketahui saat ini para delegasi dari Palestina maupun Israel telah kembali melanjutkan pembicaraannya secara tidak langsung di Kairo, Mesir. Mesir telah mengambil peran sebagai penengah diantara kedua negara yang tengah bertikai ini.

Sebelumnya proses negosiasi ini sempat terhenti pada pekan lalu. Proses ini mandek karena Israel menolak mengakhiri blokade dan pembentukan pelabuhan di wilayah perairan Gaza.

Ini menyebabkan Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata 72 jam lalu dan Israel menolak melanjutkan negosiasi apabila di bawah pertempuran.

Abdel Karim mengatakan, Palestina dan Israel memiliki pemahaman yang berbeda terkait krisis Gaza saat ini. "Palestina ingin akan blokade segera diakhiri namun Israel haya menginginkan oengaturan blokade dan tidak ingin mengakhirinya,".

"Saat ini, Kairo tengah mencoba menemukan landasan bersama untuk mengakhiri krisis ini." ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement