REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang negosiator ragu akan mencapai kesepakatan dengan Israel dalam pembicaraan tidak langsung di Kairo, Mesir. Keraguan ini mencuat setelah terjadinya perpanjangan gencatan senjata yang telah diberlakukan kembali selama 72 jam di Gaza.
"Kesenjangan masih sangat lebar antara faksi-faksi Palestina dan Israel," ujar Abdel- Karim Qais, seorang negosiator Palestina, sebagaimana dilansir dari laporan Anadolu Agency, Senin (11/8) waktu setempat.
Seperti diketahui saat ini para delegasi dari Palestina maupun Israel telah kembali melanjutkan pembicaraannya secara tidak langsung di Kairo, Mesir. Mesir telah mengambil peran sebagai penengah diantara kedua negara yang tengah bertikai ini.
Sebelumnya proses negosiasi ini sempat terhenti pada pekan lalu. Proses ini mandek karena Israel menolak mengakhiri blokade dan pembentukan pelabuhan di wilayah perairan Gaza.
Ini menyebabkan Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata 72 jam lalu dan Israel menolak melanjutkan negosiasi apabila di bawah pertempuran.
Abdel Karim mengatakan, Palestina dan Israel memiliki pemahaman yang berbeda terkait krisis Gaza saat ini. "Palestina ingin akan blokade segera diakhiri namun Israel haya menginginkan oengaturan blokade dan tidak ingin mengakhirinya,".
"Saat ini, Kairo tengah mencoba menemukan landasan bersama untuk mengakhiri krisis ini." ujarnya.