Selasa 12 Aug 2014 11:17 WIB

Maliki: Amerika di Balik PM Baru Irak

Nouri Al Maliki
Foto: AP/Shizuo Kambayashi
Nouri Al Maliki

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Nuri Al Maliki, yang masa jabatannya sebagai perdana menteri telah berakhir, pada Senin (11/8) berikrar akan membetulkan keliruan bahwa Haidar Al-Abadi dicalonkan sebagai Perdana Menteri baru.

Ia menuduh pencalonan tersebut adalah pelanggaran berbahaya terhadap undang-undang dasar negeri itu.

''Kekeliruan tersebut adalah kemunduran yang akan dibetulkan agar proses politik bergerak ke arah yang benar,'' kata Al-Maliki di dalam pidato melalui televisi.

Al-Maliki mengkonfirmasi bloknya telah mengajukan tuntutan ke pengadilan. Bloknya memiliki semua bukti yang diperlukan untuk membuktikan Koalisi Ketentuan Hukum adalah blok terbesar dalam sidang pertama parlemen berdasarkan undang-undang.

"Kolaborasi luar terungkap ketika kami menolak pelanggaran undang-undang dasar. Pemerintah Amerika berada bersama mereka yang melanggar undang-undang dasar," kata Al-Maliki.

Ia menuduh pesaing politiknya bersekongkol dengan Amerika Serikat untuk menyita hasil pemilihan umum. Pernyataan Al-Maliki dikeluarkan setelah Wakil Presiden AS, Joe Biden, menelepon Haidar Al-Abadi dan menyampaikan ucapan selamat Presiden AS, Barack Obama, kepada pemimpin baru Irak tersebut.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement