Selasa 12 Aug 2014 19:04 WIB

Hari-Hari di Gaza (2)

Maha al-Sheikh Khalil (7) terbaring di rumahnya di kawasan Sijaiyah setelah mendapatkan pengobatan di rumah sakit Gaza. Serpihan peluru menembus lehernya ketika militer Israel membombardir Sijaiyah pada hari Idul Fitri lalu.
Foto: AP Photo/Lefteris Pitarakis/ca
Maha al-Sheikh Khalil (7) terbaring di rumahnya di kawasan Sijaiyah setelah mendapatkan pengobatan di rumah sakit Gaza. Serpihan peluru menembus lehernya ketika militer Israel membombardir Sijaiyah pada hari Idul Fitri lalu.

Oleh: Abdillah Onim*

Hingga kini militer Israel masih rutin melancarkan serangan ke wilayah Gaza. Satu unit rumah sakit, yakni RS al-Wafaa rata dengan tanah akibat dihujani roket Israel. Beruntung para pasien dan tim medis berhasil menyelamatkan diri.

Beberapa hari berturut-turut saya turun langsung ke lokasi pengeboman. Di Kota Sijaiyah misalnya, lebih dari 1.500 unit rumah warga rata dengan tanah. Debu beterbangan, bangunan porak-poranda, bau busuk menyengat dari reruntuhan.

Onggokan daging manusia yang berceceran di jalan raya dan darah yang bercipratan di tembok, menjadi pemandangan yang menyesakkan dada.

“Di sinilah mayat-mayat ditumpuk. Mayat anak-anak dan wanita tertimbun di sini bagaikan bukit. Kondisi tak menyehatkan tersebut membuat kesehatan saya turun. Batuk, sakit kepala, sakit perut, mungkin wabah menyerang saya,” tutur Abu Muhammad, warga Sijaiyah, sambil menunjuk jalanan tempatnya berdiri.

Sejak awal agresi Israel ke Gaza dan memasuki hari ke-34, hingga kini sudah tercatat 1.939 orang warga Gaza tewas. Rinciannya, 468 anak-anak, 255 orang wanita, 5 orang cacat, 77 orang lansia, 16 orang paramedis.

Selain itu, sebanyak 9.889 orang warga Gaza luka-luka. Rinciannya, 2.145 orang anak-anak, 1.274 orang wanita, dan 136 orang lansia. Militer Israel juga telah menghancurkan 24 unit pusat pelayanan medis, setingkat klinik rawat inap.

Lebih dari 500 ribu orang warga Gaza terpaksa mengungsi ke fasilitas pemerintah seperti sekolah dan rumah sakit. Dan lebih dari 29 ribu kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.

Adapun bangunan yang luluh-lantak antara lain: 188 unit sekolah hancur (90 unit sekolah milik UNWRA), 120 unit masjid, 6 univesitas, 25 rumah sakit dan klinik, dan 19 unit pabrik.

Selain itu, 12 unit mobil ambulans hancur, 52 perahu nelayan rusak berat, 19 kantor unit pelayanan listrik hancur, 8 unit sanitasi air bersih rusak, dan 14 ribu orang kehilangan pekerjaan.

 

*Kontributor Republika Online di Jalur Gaza, Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement