Selasa 12 Aug 2014 19:15 WIB

Hari-Hari di Gaza (3-habis)

Anggota Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas.
Foto: REUTERS/Mohammed Salem/ca
Anggota Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas.

Oleh: Abdillah Onim*

Imbauan walikota

Walikota Jabalia, Asam Juda, mengundang saya, dan meminta tolong agar saya dapat menyampaikan pesannya kepada seluruh walikota di Indonesia. Asam Juda menyampaikan, saat ini pelayanan dan fasilitas milik walikota di Gaza sudah hancur-lebur.

“Misalnya, pasokan air, mobil pengangkut sampah dan fasilitas lainnya. Kami mengimbau kepada walikota di Indonesia agar peduli, merespons, dan memberikan bantuan,” ujar Asam.

Baginya, sekecil apa pun bantuan dari walikota di Indonesia kepada Gaza akan sangat bermanfaat. “Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian,” harap Asam.

Hingga kini Gaza masih dalam kondisi tanggap gawat darurat. Israel dengan sengaja menghancurkan infrastruktur di Gaza seperti layanan listrik, pusat penyaluran air bersih, sekolah, masjid, rumah sakit, serta gudang obat dan makanan.

Bantuan urgen yang dibutuhkan saat ini adalah obat-obatan, distribusi air bersih, tandon air, bahan makanan, makanan siap saji bagi para pengungsi, pengeras suara bagi masjid-masjid, makanan dan susu bayi, perlengkapan wanita, dan perlengkapan dapur bagi warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal.

Dr Ahmad, kepala gudang obat milik Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, juga mengimbau kepada rakyat Indonesia, Muslim Indonesia, Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Kesehatan RI agar tanggap dalam menyalurkan terutama khususnya obat-obatan.

“Saat ini kami sangat kekurangan obat-obatan,” kata Ahmad sembari menunjukkan tempat penyimpanan obat yang kosong melompong.

Semangat juang

Cobaan dan perjuangan warga Gaza terlihat semakin berat. Walau demikian, mereka akan tetap berjuang hingga titip darah penghabisan. Mereka tetap sabar dan hanya berharap pertolongan Allah S WT. Warga dan masyarakat sipil tetap mendukung para pejuang Palestina yang hingga kini masih berada di barisan depan menghadapi militer Israel.

Seperti yang saya saksikan, para pejuang Palestina di Gaza berupaya sekuat tenaga menghalau musuh yang mencoba menginvasi tanah mereka. Padahal, bekal logistik mereka sehari-hari hanya kurma dan air putih.

Keberanian dan semangat pejuang Palestina di Gaza ini pun diakui oleh pemerintah Zionis-Israel. Mereka menyebut pejuang Palestina di Gaza sangat profesional, terdidik dan memiliki strategi perang yang dahsyat dan luar biasa.

Padahal, wilayah Gaza sangat kecil tapi tidak dapat dikuasai oleh militer Israel yang berkekuatan super dengan perlengkapan senjata canggih.

*Kontributor Republika Online di Jalur Gaza, Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement