REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dijadwalkan akan merilis hasil pertemuan yang membahas pertimbangan etika menggunakan obat eksperimental untuk mengobati Ebola, sementara pemerintah-pemerintah berusaha mencari cara untuk memberantas wabah paling buruk penyakit tersebut.
Perundingan berlangsung sementara Liberia bersiap menerima kiriman obat eksperimental dari sebuah perusahaan Amerika untuk mengobati dua dokter Liberia yang tertular Ebola.
Para pejabat Liberia mengatakan obat yang disebut ZMapp akan tiba dalam hitungan hari. Perusahaan pembuat obat itu mengatakan melalui sebuah pernyataan, suplai mereka menipis setelah memenuhi permintaan dari sebuah negara Afrika Barat yang tidak disebut namanya.
ZMapp belum diuji keamanannya pada manusia. Seorang pendeta Spanyol yang tertular Ebola dijadwalkan akan menerima obat itu, namun sebuah rumah sakit di Madrid mengumumkan, Selasa, ia telah meninggal dunia.
Obat itu juga kini sedang digunakan untuk mengobati dua pekerja bantuan Amerika yang menunjukkan tanda-tanda perbaikan, namun apa peran obat itu masih belum jelas.
WHO mengatakan, lebih dari 1000 orang telah tewas sejak wabah dimulai pada Februari, kebanyakan di Guinea, Liberia dan Sierra Leone.