Rabu 13 Aug 2014 14:06 WIB

Bank Australia Commonwealth Bank Cetak Rekor Keuntungan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Salah satu bank terbesar di Australia Commonwealth Bank (CBA) baru saja mengumumkan keuntungan sepanjang setahun terakhir, senilai $ 8,7 miliar. Angka ini merupakan rekor keuntungan terbesar yang pernah dicapai oleh sebuah bank Australia.

Keuntungan ini meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya.

Keuntungan tunai (cash profit) merupakan cara yang lebih disukai sebagai pegangan untuk menilai kesehatan sebuah bank, karena tidak memasukkan hal-hal lain.

Keuntungan bersih setelah pajak juga meningkat 13 persen menjadi $ 8,6 miliar, juga sebuah rekor baru.

Dalam pengumumannya, CBA mengatakan bahwa bayaran dividen untuk setiap saham adalah $ 2.18 dolar, sehingga dalam setahunnya, secara keseluruhan dividen dari bank tersebut adalah $ 4.01, naik 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dalam waktu bersamaan dengan kenaikan 12 persen dalam keuntungan tunai, dan juga peningkatan penghasilan atas modal lain, kami juga sudah menginvestasikan kembali  $1,2 miliar untuk prioritas jangka panjang- teknologi, sumber daya manusia, produktivitas dan lainnya." kata Direktur Eksekutif bank tersebut Ian Narev dalam pernyataannya, baru-baru ini.

"Kami optimistis dengan hasil yang positif untuk tahun keuangan 2015."

"Sementara tingkat kepercayaan bisnis dan konsumen masih lemah, namun kegiatan ekonomi yang ada menunjukkan dasar yang kuat dalam perekonomian Australia."

"Tingkat suku bunga yang rendah positif bagi sektor konstruksi dan perumahan, dimana peningkatan kegiatan akan bisa menutupi melemahnya investasi di bidang sumber daya alam." lanjut Ian Narev.

Commonwealth Bank merupakan salah satu bank terbesar di Australia yang biasanya disebut Kelompok Empat (The Big Four). Tiga bank besar lainnya adalah ANZ, Westpac, dan NAB.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement