Rabu 13 Aug 2014 13:00 WIB

Mahasiswa Protes Ujian Masuk Tashkent University Sudutkan Islam

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: M Akbar
Tashkent University
Foto: www.orientalstudies.ru
Tashkent University

REPUBLIKA.CO.ID, TASHKENT -- Mahasiswa Studi Islam yang mendaftar ke Tashkent University, Uzbekistan, memprotes ujian masuk yang dinilai sebagai skandal. Dalam ujian itu, terdapat pertanyaan yang memancing opini mereka tentang hukum sekular negara Asia Tengah yang menyudutkan Islam.

Worldbulletin, Selasa (12/8) melansir, seorang mahasiswa menulis surat protes ke stasiun radio Ozodlik untuk disiarkan. Mahasiswa itu menyatakan pertanyaan dalam ujian masuk didasarkan pada kebijakan anti Islam yang membuat mahasiswa dilema.

Mahasiswa ditanya pendapat mereka apakah jilbab masih dibutuhkan hari ini dan relevan di era sekarang. Mahasiswa memrotes karena jika jawabannya tidak itu bertentangan dengan ajaran agama. Sementara jika jawabannya ya, itu juga bertentangan dengan aturan negara yang melarang penggunaan jilbab di tempat umum.

Pertanyaan lain yang juga mengecoh adalah bagaimana opini mahasiswa tentang kelompok Islam yang harus diwaspadai. Mahasiswa merasa pertanyaan ini dimanfaatkan untuk melihat afiliasi politik para mahasiswa.

Pihak Tashkent University mengakui adanya pertanyaan-pertanyaan itu dan menyatakan pertanyaan itu adalah hasil pilihan para profesor.

Meski 90 hingga 96 persen warga Uzbekistan adalah Muslim, ekspresi politik Islam dan penggunaan simbol-simbol politik Islam sangat di tekan di negeri yang merupakan pecahan Uni Soviet ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement