REPUBLIKA.CO.ID, SAN DIEGO -- Amerika Serikat telah mengirim lagi 130 penasehat militer ke Irak utara untuk menilai lingkup krisis kemanusiaan di sana. Demikian kata Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, Selasa.
"Saya merekomendasikan kepada presiden dan presiden telah memberi wewenang untuk memberangkatkan dan mengirimkan sekitar 130 anggota tim penilai baru ke Irak utara, di wilayah Arbil, untuk melihat lebih dekat dan memberi lebih banyak penilaian yang mendalam di mana kita dapat terus membantu," kata Hagel.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, penambahan personil sementara itu juga akan mengembangkan pilihan bantuan kemanusiaan lain di luar upaya pengedropan dari udara saat mendukung pengungsi warga sipil Irak yang terperangkap di Gunung Sinjar oleh kelompok pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS/IS).
Hagel menambahkan,"Saya juga akan mengatakan bahwa ini mengikuti kriteria yang Presiden Obama telah buat sangat jelas, bahwa ini bukan perpanjangan satu peran bagi Amerika Serikat selain mencari cara-cara untuk membantu dan membantu saran kepada pasukan keamanan Irak.
"Karena presiden telah membuat sangat jelas, kita tidak akan kembali ke Irak dalam dimensi misi tempur yang sama yang pernah kita lakukan di sana," katany. Personil tambahan tersebut terdiri pasukan marinir dan pasukan operasi khusus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
