REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Hampir 1.000 keluarga Irak yang melarikan diri dari gerak maju kelompok jihad Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berlindung di Provinsi Hassakeh, Suriah, kata pemerintah Suriah Selasa.
Badan PBB untuk pengungsi, UNHCR, sementara itu, menempatkan jumlah warga Irak yang melarikan diri ke Suriah antara 10.000 hingga 15.000 orang. Mereka tiba di Suriah meskipun perang saudara mengamuk di sana yang telah menghancurkan negara itu sejak Maret 2011 dan menewaskan lebih dari 170 ribu orang.
"Hampir 1.000 keluarga Irak yang melarikan diri dari pegunungan Sinjar karena teror telah diterima di sekolah-sekolah di Al-Maliki di Provinsi Hassakeh," kata kantor berita negara SANA mengutip pernyataan Menteri Urusan Sosial Suriah Kinda Shamat.
Kantor berita itu mengatakan, 700 tenda juga telah didirikan di daerah Ain al-Khadra di provinsi timur laut yang sama, yang berbatasan dengan Irak, untuk memenuhi pengungsi yang tiba. "Kami berkomitmen untuk menyediakan bantuan kemanusiaan bagi semua keluarga Suriah dan Irak yang terkena dampak serangan kelompok teroris bersenjata," kata Shamat menambahkan.
Ia mengatakan pemerintah telah meminta Program Pangan Dunia (WFP) untuk meningkatkan bantuan ke provinsi itu. Puluhan ribu anggota minoritas Yazidi di Irak telah melarikan diri dari kota Sinjar dalam beberapa hari terakhir, setelah para pejuang Negara Islam merebut kota.
Banyak yang telah menyeberang ke Suriah dan kemudian kembali ke daerah yang lebih aman di Irak, di mana mereka telah mengungsi di wilayah semi-otonomi Kurdi. Dalam satu pernyataan pada Selasa, UNHCR mengatakan 10.000 hingga 15.000 orang melarikan diri Sinjar tiba di Suriah.
"Kebanyakan mereka tinggal di kamp Newroz dekat Al-Qamishli (di Provinsi Hassakeh), yang dikelola oleh LSM lokal. Pengungsi lain tersebar di berbagai Desa Yazidi di Qahtania atau daerah perkotaan," kata mereka.
Badan ini mengatakan telah memberikan bantuan kepada ratusan keluarga yang tinggal di tiga desa dan sekolah serta mendistribusikan tenda juga bantuan lain untuk orang-orang di kamp Newroz. "Ratusan tidur di tempat terbuka dan banyak tempat penampungan serta bantuan makanan yang sangat dibutuhkan," kata juru bicara UNHCR Adrian Edwards dalam pernyataannya.
Banyak warga Irak yang terlantar akibat kekerasan yang melanda negara mereka setelah invasi 2003 pimpinan AS mencari perlindungan di Suriah, dan beberapa dari 220.000 warga Suriah, sebagian besar orang Kurdi, telah menyeberang ke Irak utara untuk menghindari pertempuran di negara mereka sejak tahun 2011.