Rabu 13 Aug 2014 13:08 WIB

Tim Gabungan DVI Rekonsiliasi 703 Sampel DNA Penumpang MH17

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Bilal Ramadhan
Penyelidik Malaysia sedang memerika puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di wilayah Ukraina
Foto: ap
Penyelidik Malaysia sedang memerika puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di wilayah Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Tim gabungan Disaster Victim Investigation (DVI) Polri, Belanda, Malaysia, dan Ukraina terus menyelesaikan pencocokan (rekonsiliasi) para korban MH17 yang jatuh pada Kamis, (17/7) lalu, di dekat Desa Grabovo, Donetsk, Ukraina.

Kadiv Humas Polri, Irjen Ronny Sompie mengatakan, khusus Tim DVI Polri sudah membawa DNA keluarga korban WNI, untuk menemukan DNA yang sama dengan korban MH17. ''Dalam rangka mencocokkan (rekonsiliasi) DNA-nya, ada 703 sampel,'' kata dia, Rabu (13/8).

Ronny mengatakan, 703 sampel tersebut berasal dari tubuh yang masih utuh atau tubuh yang sudah tidak lagi utuh. Iamengatakan, pengidentifikasi lanjut nantinya akan dibantu oleh Tim DVI dari Belanda.

Tim DVI Indonesia memiliki cacatan internasional seperti pengidentifikasian kecelakaan Sukhoi di Gunung Salak beberapa waktu lalu. Catatan dan kualifikasi tersebut membuat Tim DVI Indonesia disebut memiliki pengalaman yang cukup untuk menangani kasus kecelakaan MH17.

Ada enam anggota yang diberangkatkan ke Belanda di antaranya Dr. Antonius R. Castilani, Drs. Putut Tjahjo Widodo, Dr. D. Aji Kardomo, Dr. Sumy Hastry Purwanti, Drg. Ahmad Fauzi, dan Drg. Daniel Agustinus. Diketahui, kecelakaan ini menewaskan 298 penumpang dan awak pesawat. Dua belas orang di antaranya adalah warga negara Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement