REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Organisasi Hak Asasi Manusia Turki dan para aktivis dari 12 negara mengumumkan niat mereka untuk mengirimkan armada. Hal itu dilakukan guna menantang blokade yang diberlakukan oleh Israel di Jalur Gaza, selama bertahun-tahun.
Middle East Monitor pada Selasa (12/8), mengabarkan, organisasi dari 13 negara tersebut, tidak menentukan tepatnya tanggal berapa akan berlayar.
Tetapi, Yayasan Kemanusiaan Bantuan (IHH) yang melayarkan Mavi Marmara pada 2010 silam mengatakan, koalisi termasuk aktivis dari 12 negara yang berkumpul di Istanbul selama sepekan, membahas untuk mengirimkan armada guna mematahkan blokade di Jalur Gaza.
"Freedom Flotilla Koalisi memutuskan bahwa untuk mengingat keterlibatan pemerintah dalam kejahatan Israel, maka masyarakat sipil harus bertanggung jawab untuk menantang blokade Israel di Jalur Gaza," demikian dalam pernyataan tersebut.
Koalisi Fredom Flotilla yang didirikan pada 2010 lalu memberikan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang terkepung, namun diserang oleh pasukan bersenjata Zionis Israel.
Kemudian, pasukan Zionis Israel menguasasi Mavi Marmara dan menewaskan sekitar 10 aktivis Turki di kapal tersebut. Peristiwa tersebut pun telah berakibat buruk dalam hubungan antara Israel dan Turki.