REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang wartawan Italia, tiga ahli penjinak bom Palestina dan dua orang lain dilaporkan tewas di Gaza setelah amunisi yang sebelumnya diperkirakan tidak aktif tiba-tiba meledak, Rabu (14/8).
Dilaporkan Reuters, ledakan itu terjadi di Beit Lahiya, satu kota di Jalur Gaza utara yang menjadi tempat pertempuran sengit antara pasukan Israel dan para pejuang Palestina selama sebulan perang.
Satu gencatan senjata tiga hari, berlaku sejak Senin, telah memberikan Palestina kesempatan untuk mencari amunisi yang tidak meledak.
Kepolisian Gaza mengatakan pihaknya berkabung atas kematian ketiga orang itu: kepala penjinak bom lokal, wakilnya dan
petugas lain, yang tewas ketika rudal Israel itu diledakkan.
Menteri Luar Negeri Italia, Federica Mogherini, menyampaikan belasungkawa pemerintah kepada keluarga wartawan Simone
Camilli, dan mengatakan kematiannya menggarisbawahi pentingnya menemukan solusi yang langgeng atas konflik di Timur Tengah.
"Sekali lagi, seorang jurnalis membayar harga untuk perang yang telah berlangsung terlalu lama, dan untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan kami menangisi kematian seseorang yang berani bekerja sebagai reporter," kata Mogherini dalam satu pernyataan. The Associated Press mengatakan Camilli, seorang wartawan video, telah bekerja untuk kantor berita AS itu sejak tahun 2005.