Kamis 14 Aug 2014 13:27 WIB

Hadapi ISIS, Pasukan Kurdi Minta Dipersenjatai

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Pejuang Kurdi saat menjaga kamp pengungsi di Derike, Suriah, Ahad (10/8)
Foto: ap
Pejuang Kurdi saat menjaga kamp pengungsi di Derike, Suriah, Ahad (10/8)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKHMOUR -- Pasukan Kurdi menyatakan kewalahan mengahadapi serangan militan. Mereka meminta bantuan senjata untuk memperkuat lini pertahanan menghadapi militan.

Pasukan Kurdi yang mengupayakan untuk mempertahankan kota-kota garis depan, seperti Makhmour, merasakan beban serangan para milian. 

Menurut Kurdi, para militan dilengkapi senjata Amerika Serikat dan kendara lapis baja yang mereka jarah dari gudang senjata Irak.

Setelah janji Washington untuk mempersenjatai mereka, pasukan Kurdi mengatakan sangat butuh senjata berat AS. Ini untuk membendung perluasan serangan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Para pejuang Kurdi yang juga dikenal sebagai Peshmerga mengatakan, hingga saat ini mereka belum menerima persenjataan baru. Padahal pejabat AS mengatakan, mereka telah diam-diam mempersenjatai Kurdi sejak Juni.

"Mereka (militan) memiliki senjata yang lebih baik, " kata Komandan Kurdi Letnan Kolonel Saadi Soruchi seperti dilansir AP.

Para Peshmerga mengatakan, kurangnya persenjataan menjadi masalah mendesak. Terlebih setelah militan melakukan penyerangan dengan dilengkapi baju besi, sementara Kurdi tak dilengkapi senjata untuk melawan.

Awal pekan ini Letjen William Mayville mengatakan, AS berencana memberikan senjata berat pada orang-orang Kurdi. Negeri Paman Sam juga berencana mengirimkan kendaraan teknis, senjata jarak jauh termasuk mortir dan granat berpeluru roket.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement