REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah menyerahkan cek sebesar 100 juta dollar AS kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-moon. Uang ini diberikan untuk membantu keuangan PBB dalam memerangi terorisme global.
Sekjen PBB menyambut bantuan tersebut secara seremoni di kantornya. Ia mengatakan merebaknya terorisme di sejumlah negara dan wilayah, yang paling parah adalah pengambilalihan kekuasaan di sebagian wilayah Suriah dan Irak, adalah tantangan besar bagi dunia.
Duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Adel al-Jubeir memberikan cek tersebut bersama duta besar PBB untuk Arab Saudi. Ia menekankan bahwa terorisme adalah momok dan kejahatan yang mempengaruhi kita semua. Ia mengatakan, terorisme hanya dapat ditangani jika semua negara dan masyarakat bersatu menghadapi ancaman tersebut.
“Kami percaya bahwa PBB dapat memainkan peran yang sangat kuat dan sangat efektif dalam memobilisasi upaya dunia untuk melawan kejahatan ini,” kata al-Jubeir. “Terorisme tidak mengenal agama. Ia tidak mengenal etnis, tidak punya kewarganegaraan. Tidak memiliki kemanusiaan. Tidak memiliki belas kasih. Tidak punya keadilan,”
“Ini melanggar semua ajaran agama di dunia dan itu adalah momook yang harus dihilangkan melalui langkah-langkah internasional yang kuat dan sangat kuat.” lanjut dia.
Al-Jubeir mengatakan, dengan bantuan 100 juta dollar AS tersebut, pusat PBB dapat menyediakan alat-alat, teknologi, dan metode bagi banyak negara untuk menghadapi dan menghilangkan ancaman terorisme.
Ban Ki-moon mengatakan, Raja Abdullah sangat murah hati. Ia menyumbang 500 juta dollar AS sebagai bantuan kemanusiaan bagi orang-orang yang terjebak serangan IS. Arab Saudi mengatakan itu sebagai rasa solidaritas global.
Sepuluh tahun yang lalu, Raja Abdullah menyerukan pembuatan pusat internasional untuk memerangi terorisme. Usulan itu diadopsi oleh 55 negara pada konferensi anti-terorisme di Riyadh, Arab Saudi tahun 2005. Di tahun 2011, ia berjanji memberikan 10 milyar dollar AS untuk pendirian pusat anti-terorisme PBB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika