REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk Kenya Custodia Madlhate mengatakan Kenya digolongkan sebagai negara berisiko tinggi ebola.
Dia mengatakan negara-negara Afrika Timur rentan terhadap ebola karena merupakan penghubung utama dengan penerbangan ke Afrika Barat. Peringatan tersebut adalah peringatan paling serius yang dikeluarkan WHO karena ebola bisa menyebar ke Afrika Timur.
Surat kabar Kenya Daily Nation melaporkan WHO menggolongkan Guinea, Liberia, Sierra Leone dan Nigeria dalam kategori satu (risiko tertinggi). Kenya termasuk dalam golongan dua (risiko tinggi) dan seluruh dunia dalam kategori tiga.
Kenya mengintensifkan pemeriksaan kesehatan di bandara utama di Nairobi beberapa pekan belakangan. Namun, pemerintah belum akan melarang penerbangan dari Guinea, Liberia, Sierra Leone dan Nigeria.
"Kami tidak merekomendasikan pelarangan penerbangan karena perbatasan mudah ditembus," ujar sekretaris kabinet kesehatan James Macharia, dikutip dari BBC, Rabu (13/8).
Terdapat lebih dari 70 penerbangan dari Afrika Barat dalam sepekan. Kenya Airways terbang 44 kali perpekan ke 10 negara Afrika Barat, termasuk Freetown di Sierra Leone, Monrovia di Liberia dan lagos di Nigeria.
Ghana menunda pembukaan universitas dan kampus selama dua pekan karena mahasiswa dari negara terdampak ebola harus dipindai terlebih dulu.