REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Sekitar 1.416 ton bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza. Bantuan kemanusiaan tersebut membawa bahan makanan, obat-obatan hingga pembangkit listrik.
Ma'an News Agency, Rabu (13/8) melaporkan, perbatasan Rafah dibuka pada Selasa (12/8) dan pada hari yang sama bantuan kemanusiaan mulai memasuki Jalur Gaza.
Direktur Layanan Darurat dari Departemen Kesehatan Palestina Bassem al-Rimawi mengatakan, ribuan ton bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza itu melalui koordinasi dengan Bulan Sabit Meerah Mesir. "Sekitar 75 persen dari semua persediaan yang masuk ke Gaza adalah dari sumber-sumber Mesir dan sebagian besar diantaranya dari bantuan dari militer," katanya.
Al-Rimawi menyatakan, sekitar 936 ton pasokan makanan dan obat-obatan dikirim oleh Angkatan Bersenjata Militer, sedangkan 57 ton obat-obatan dan perlengkapan medis dari Persatuan Dokter Arab. Kemudian, sekitar delapan ton termasuk tenda, selimut, obat-obatan dan 4,6 ton pasokan makanan dari Bulan Sabit Merah Mesir.
Tak hanya itu, sekitar delapan ambulans juga disediakan dari Universitas Palestina di Mesir dan dua ton lainnya merupakan obat-obatab dari Sindikat Dokter Mesir.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah al-Azhar Mesir mengirimkan 47 ton termasuk makanan, obat-obatan dan perlengkapan medis dikirim oleh Bank Pembangunan Islam dan Bulan Sabit Merah.
Sedangkan, Bulan Sabit Merah Kuwait mengirimkan 10 ton obat-obatan dan perlengkapan medis. Dan, setengah ton obat-obatan dan perlengakapan medis dikirim dari Liga Arab. Kemudian, anggota Parlemen Yordania Muhammad al-Issha mengirikan 25 ton obat-obatan dan pasokan obat-obatan ke Jalur Gaza.
Al-Rimawi mengatakan, saat ini Bulan Sabit Merah Mesir tengah berusaha untuk mendapatkan 25 ton bahan makanan dan pasokan medis yang dikirim dari Kuwait ke Gaza.