Ahad 17 Aug 2014 22:28 WIB

Wikibomb, Gerakan Unggah Profil Ilmuwan Perempuan ke Wikipedia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Para penyelenggara gerakan ‘Wikibomb’ di Australia mulai gencar menyosialisasikan peran wanita dan ilmuan wanita di situs Wikipedia. Langkah ini dilakukan untuk memberi pengakuan kepada prestasi ilmuwan perempuan,.

Gerakan kian digencarkan dengan  ada ketidakseimbangan gender di situs ‘Wikipedia’. Sehingga hasil karya para perempuan di industri keilmuan menjadi kurang dikenal.

Profesor Emma Johnston dari University of New South Wales dan Profesor Suzanne Cory dari Akademi Keilmuan Australia turut ambil peran dalam gerakan ‘Wikibomb’ di Canberra. (Foto: Holly Rourke)
Untuk menangkal kondisi ini, sekelompok aktivis dunia maya telah membombardir situs ‘wikipedia’ dengan sejumlah artikel baru yang berisikan para ilmuwan perempuan Australia, masa lalu dan masa kini. Lebih dari 140 orang dari seluruh Australia berpartisipasi, berkontribusi jarak jauh dari sejumlah lokasi seperti Melbourne, Sydney, dan Perth.

Kegiatan pusatnya berada di Canberra, tepatnya di Australian National University, sebagai bagian dari Pekan Ilmu Nasional.

Emma Johnston adalah seorang Profesor dari University of New South Wales (UNSW) dan seorang ekolog maritim di Institut Ilmu Maritim, Sydney. “Kami mengumpulkan 144 perempuan dan pria untuk bergabung hari ini, menulis di laman ‘Wikipedia’ tentang para ilmuwan perempuan jadi setidaknya kami akan punya 144 artikel yang hebat,” ujarnya belum lama ini.

Ia menuturkan, gerakan ‘Wikibomb’ penting bagi seluruh perempuan. “Jika sosok panutan anda tak ada di sana, menjadi sulit untuk menjelmakan diri anda di posisi itu dan sulit untuk membayangkan bahwa anda bisa menjadi seorang ilmuwan. Sembilan dari sepuluh kontributor ‘Wikipedia’ adalah laki-laki sehingga secara tak terelakkan muncul adanya sedikit bias, yang ditampilkan secara online. Kami akan membombardir ‘Wikipedia’ dengan artikel tentang sosok perempuan Australia di bidang keilmuan, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat,” jelas Emma.

Dari bidang ekologi maritim hingga fisika kuantum

Profesor Emma sendiri telah memiliki profil di ‘Wikipedia’ yang menyebut kiprahnya dalam bidang ekologi maritim, meski ia mengaku sedikit malu tentang hal itu.

Penelitiannya mengamati dampak aktivitas manusia dan efek polutan terhadap kehidupan laut, dan ia adalah Direktur Program Penelitian Pelabuhan Sydney.

Ilmuwan perempuan lain yang diunggah adalah fisikawan kuantum, Profesor Michelle Simmons dari UNSW, yang merupakan pelopor di bidang penghitungan kuantum, dan ilmuwan maritim, Leanne Armand.

Berdasarkan laman Wikipedia baru-nya, Leanne dikenal karena kontribusinya dalam memahami bagaimana dinamika Samudera Selatan dan es laut terhubung ke iklim.

Dr. Marguerite Evans-Galea dari Institut Penelitian Anak-anak Murdoch juga berpartisipasi.

“Saya sebenarnya sangat tertarik pada Wikibomb ini dan saya benar-benar ingin fokus kepada perempuan di bidang ini,” katanya.

Ia membuat empat artikel.

“Salah seorang peneliti yang saya pilih adalah Profesor Amanda Fosang. Mandy adalah salah satu peneliti tulang rawan terkemuka. Ia mendapat banyak penghargaan yang saya ingin tonjolkan di lamannya dan saya memotivasi siapa saja untuk membacanya, namun ketika pertama saya meminta Mandy ia sempat berujar ‘oh, aku pikir ini tidak penting’, dan ini saya rasa jawaban klasik para perempuan. Kita tidak mempromosikan diri kita sendiri,” jelasnya.

Mereka yang terlibat mengutarakan, mereka ingin dunia maya merefleksikan kenyataan dengan lebih baik.

“Ketika anda mencari peneliti terkenal di Google, anda akan melihat sosok pria berambut putih dengan kacamata, ditambah jas lab, tengah memegang tabung berisi cairan hijau yang kelihatan seperti sesuatu hal yang tak pernah saya lakukan,” kemuka Dr. Krystal Evans, Pimpinan BioMelbourne Network.

Ia berujar, hal yang penting agar karya para perempuan dapat direfleksikan di tempat di mana sebagian besar orang mencari informasi tentang keilmuan.

“Jika anda membuka Wikipedia, anda hanya akan mendapat ilmuwan laki-laki, kemudian pandangan yang didapat anak-anak di sekolah adalah bahwa semua ilmuwan adalah laki-laki, namun dengan cara ini kita memberikan keberagaman,” urainya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement