Jumat 15 Aug 2014 15:12 WIB

Aktivis: AS Jadikan Rakyat Palestina Sebagai 'Kelinci Percobaan' Alat Perangnya

Rep: C73/ Red: Didi Purwadi
Paramedis membawa jenazah pria yang tewas akibat serangan Israel di Distrik Sijaiyah, Gaza utara.
Foto: AP Photo/Hatem Moussa/ca
Paramedis membawa jenazah pria yang tewas akibat serangan Israel di Distrik Sijaiyah, Gaza utara.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUNSWICK -- Seorang aktivis anti-perang Amerika mengatakan Amerika Serikat (AS) menggunakan Palestina sebagai "uji coba lapangan". Itulah tuturnya, yang menjadi salah satu alasan mengapa Amerika Serikat selalu mendukung Israel secara militer.

"Jelas AS selalu ingin membantu Israel memperluas kemampuan militernya. Dan salah satu alasan utamanya karena AS menggunakan rakyat Palestina sebagai uji coba lapangan untuk memeriksa teknologi senjatanya yang baru di lingkungan medan perkotaan," tutur koordinator Global Network Againts Weapons and Nuclear Power in Space, Bruce Gagnon, seperti dilansir dari PressTV, Jumat (15/8).

Dalam laporan terbaru, The Wall Street Journal mengatakan pemerintahan Presiden AS Barack Obama telah memperketat kontrol dalam transfer senjata ke Israel.

Hal itu setelah para pejabat AS mengetahui bahwa militer Israel telah diam-diam mengamankan amunisi mematikan dari Pentagon tanpa persetujuan mereka. Gedung Putih dilaporkan telah menginstruksikan Pentagon untuk menunda transfer rudal Hellfire ke Israel.

Namun, menurut Gagnon, langkah pemerintahan Obama tersebut hanyalah taktik politik. Sebagaimana banyaknya protes mengecam kejahatan Israel di berbagai belahan negara.

Ia menambahkan AS hanya tengah mengubah sedikit arah mata angin, namun akan segera kembali ke taktik subordinasi yang lengkap dan menyeluruh atas kebijakan bersama kedua negara. Menurutnya, salah satu mesin militer berjalan untuk kepentingan perusahaan oligarki yang dijalankan oleh AS dan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement