REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jet tempur dan pesawat tanpa awak Amerika Serikat melancarkan serangan di Irak utara, Kamis, untuk menghancurkan kendaraan petempur ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). Demikian kata pihak militer.

Operasi terbaru itu dilakukan setelah Presiden Barack Obama mengatakan serangan udara mencapai tujuan awal, tetapi memperingatkan akan ada serangan lagi untuk melindungi tentara AS di kota Arbil, Kurdi, Irak.

Komando Pusat AS (Centcom) mengatakan pesawat-pesawat tanpa awak dan jet-jet tempur ikut serta dalam serangan-serangan terbaru itu. Pertama pada pukul 1505 GMT (22.05 WIB) untuk menghancurkan dua truk bersenjata yang menembaki pasukan Kurdi.

Serangan kedua terjadi hanya 30 menit kemudian. Itu ditujukan pada MRAP --satu truk bersenjata berat yang dipasok Washington ke pasukan Irak dan agaknya direbut pasukan ISIS dalam beberapa bulan belakangan ini.

"Semua pesawat yang terlibat serangan di daerah selamat," kata Komando Pusat AS (Centcom).

Sejak Juli, para petempur kelompok garis keras Sunni merebut satu daerah luas di Irak utara termasuk kota Mosul, mengusir pasukan Irak dan menyebabkan gelombang pengungsi dari minoritas masyarakat Kristen dan Yazidi.

Kini, ISIS bergerak mengancam Arbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi Irak dan tempat satu konsulat AS dan fasilitas-fasilitas lainnya. Obama kendatipun mengesamppingkan mengirim pasukan tempur AS, bersumpah akan melindunginya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika