Jumat 15 Aug 2014 16:00 WIB

Palestina-Israel Dekati Kesepakatan Akhir

Rep: c66/ Red: Mansyur Faqih
Warga Palestina sedang duduk di tempat perlindungan yang terbuat dari selimut di Gaza
Foto: ap
Warga Palestina sedang duduk di tempat perlindungan yang terbuat dari selimut di Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Perundingan antara Palestina dan Israel yang ditengahi Mesir telah menghasilkan kemajuan besar. Hal ini dikatakan oleh Wakil Sekjen Jihad Islam Palestina, Ziad Al-Nakhalaa, Kamis (14/8).

Perundingan dilakukan bersamaan dengan perpanjangan gencatan senjata selama lima hari. Israel pun dikatakan menyetujui beberapa syarat utama yang diajukan Palestina untuk mengakhiri pertempuran.

Salah satu syarat utama tersebut yaitu mengakhiri blokade atas Jalur Gaza yang telah Israel lakukan selama delapan tahun.

Nakhalaa mengatakan, beberapa tuntutan utama Palestina lainnya yang telah disetujui Israel adalah perluasan zona perikanan dan pembukaan penyeberangan ke Gaza yang selama ini ditutup. Israel juga setuju untuk memberi fasilitas agar barang dari luar dapat masuk ke wilayah Jalur Gaza. 

Israel pun telah menerima permintaan delegasi Palestina agar mereka mengakhiri adanya 'Zona Keamanan Israel'. 

Nakhaala menambahkan, Israel setuju untuk memulai pembicaraan mengenai pembukaan kembali bandara dan pelabuhan di Gaza. Pembicaraan tersebut akan dilakukan selama satu bulan.

Israel menghancurkan satu-satunya bandara di Gaza pada 2001. Mereka juga memberlakukan peraturan, mengenai batasan laut sepanjang tiga mil untuk seluruh kapal Palestina. 

Hal tersebut telah melumpuhkan industri perikanan Gaza yang menjadi salah satu sumber pendapatan wilayah itu. Dengan hal itu juga, Israel memperkuat blokade atas Gaza yang tidak hanya melalui darat, namun juga laut dan udara.

Meski telah mengalami kemajuan, Israel tetap menekankan syarat tertentu pada beberapa tuntutan yang telah diajukan Palestina. Seperti dalam perizinan masuknya barang ke dalam Gaza. Termasuk bahan-bahan bangunan, Israel meminta hal itu harus diawasi oleh Otoritas Palestina dengan baik.

Nakahalaa mengatakan, gencatan senjata jangka panjang akan diumumkan sesegra mungkin. Dalam perundingan gencatan senjata itu juga, delegasi Palestina meminta Mesir untuk membuka perbatasan Rafah. 

Delegasi Mesir merespons hal itu dengan menjanjikan adanya fasilitas pembukaan perbatasan. Terutama agar bantuan-bantuan dapat masuk ke Jalur Gaza dengan aman.

Stasiun televisi Israel, Channel 2 melaporkan, delegasi Israel akan kembali ke Kairo pada Sabtu (16/8) malam guna melanjutkan perundingan. Mereka akan melakukan perundingan hingga Senin (18/8) malam untuk membahas upaya mengakhiri pertempuran.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement