Jumat 15 Aug 2014 17:39 WIB

WHO: Ebola tak Menular Lewat Udara

Rep: mgrol27/ Red: Mansyur Faqih
Seorang perempuan membawa selebaran yang berisi cara untuk mencegah penyebaran virus ebola di Monrovia, Liberia, Kamis (14/8).
Foto: ap
Seorang perempuan membawa selebaran yang berisi cara untuk mencegah penyebaran virus ebola di Monrovia, Liberia, Kamis (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan proses penularan ebola melalui udara tetap rendah.

"Berbeda dengan infeksi lain seperti influenza, ebola tidak menular melalui udara," ungkap WHO seperti dilansir CNN, Jumat (15/8).

Dipaparkan, virus ebola menular melalui kontak dengan organ atau cairan tubuh. Seperti darah, air liur, dan urin orang yang terinfeksi. 

Gejala awal termasuk demam mendadak, kelemahan, nyeri otot, sakit kepala dan tenggorokan. Kemudian berkembang menjadi muntah, diare, gangguan ginjal dan fungsi hati serta pendarahan.

WHO menyatakan, jumlah korban ebola dalam sepekan ini mencapai lebih dari seribu jiwa. Ebola telah menginfeksi sedikitnya 1.975 orang di Nigeria, Guinea, Liberia dan Sierra Leone sejak wabah menyebar pada tahun ini.

"Wabah ini diperkirakan akan terus berlanjut untuk beberapa waktu," ungkap staf WHO, Kamis.

Sementara itu, dua orang meninggal di Nigeria setelah meminum cairan garam yang dikabarkan dapat mencegah infeksi ebola. Sebelumnya, beredar kabar di Nigeria, meminum cairan garam dapat mencegah terinfeksi virus tersebut.

Menurut direktur kesehatan masyarakat negara bagian Benue, Dr Josep Lumba, dua pasien meninggal di rumah sakit kota Markudi, Rabu (13/8).

"Jumlah pasien yang mengalami masalah yang sama juga berkurang karena gencarnya kampanye antilarutan garam obat ebola," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement